Botol alumunium yang lebih ringan dan dapat dijual kembali diharapkan dapat menggantikan
botol kaca untuk berbagai macam minuman. Botol alumunium lebih bersahabat dengan lingkungan dan telah dikembangkan oleh perusahaan yang membuat kemasan untuk konsumen.
Berdasarkan laporan dari The Presidio Buzz, botol alumunium ini telah dikembangkan oleh Rexam, perusahaan dalam pembuatan kemasan terbesar di dunia. Rexam menggunakan proses DWI atau Drawn Wall Ironed, proses di mana menggunakan sedikit bahan metal. Perusahaan menegaskan dengan rendahnya berat botol alumunium yaitu 20 gram (75 ons) dibandingkan dengan botol kaca yang mencapai 180-200 gram, akan mengurangi pembentukan karbon dan menekan biaya produksi serta pendistribusiannya.
Sebanyak 45% kaleng alumunium dapat didaur ulang, sedangkan botol kaca hanya 25%. Kebanyakan kaleng memang dapat didaur ulang dibandingkan botol berbahan kaca. Bahkan dua pertiga botol alumunium yang pernah diproduksi masih dapat digunakan sampai sekarang.
